Senin, 20 Desember 2010

Penantian Tertunda

janganlah menangis
janganlah bersedih
janganlah gundah dan
janganlah putus asa

ini bukan akhir dari semuanya
ini juga bukan malapetaka yang akan membuatmu menderita

semuanya akan terjadi
semuanya akan seperti ini
ada awal, juga ada akhir
ada senang, ada juga sedih

semuanya telah terjadi
tak usah di pungkiri
mungkin ini jalan terbaik dari Sang Ilahi


kau sedih, aku juga sedih
kau senang, aku juga senang
aku akan selalu menjagamu
meski bertaruh nyawa sekalipun


kan ku buat kau selalu tersenyum
kan ku buat kau selalu bahagia
menatap mentari yang putih suci
takkan terganti hadirmu di relung hatiku

sayangku takkan sampai disini
cintaku takkan pernah mati
hanya untukmu ku serahkan jawa ragaku
hanya untukmu ku serahkan hati dan cintaku

cuma hadirmu yang membuatku seperti ini
cuma hadirmu yang ada di pikiranku
sampai akhir hayatku ...................

Minggu, 19 Desember 2010

Awal dari Persahabatan Sicka dan Bagas

Siang ini hari begitu terik, cahaya matahari seolah menusuk kulitku. Kulihat sesosok anak kecil berdiri menyandar pada tembok di sudut gang kecil yang hamper setiap hari aku lewati. Hampir setiap hari juga alu melihat anak laki-laki itu berdiri sendiri disitu. Aku tahu, dilihat dari penampilannya ia memang berasal dari keluarga miskin.
Sudah sejak awal semester ini aku mendapati dia setiap hari berdiri di situ. Entah apa yang dia lakukan, yang aku tau dia hanya berdiam diri seolah sedang menunggu sesuatu.
Suatu ketika sama seperti biasanya aku pulang sekolah melewati jalan setapak yang biasa aku lewati. Namun, saat itu aku tidak melahat anak laki-laki itu lagi. Hal tersebut membuatku penasaran, akhirnya dengan sengaja aku memutuskan berdiri di sudut gang seperti anak laki-laki itu lakukan setiap hari.
Hei !” aku menggertak anak kecil yang sedang mamandang kosong kapadaku. Dia hanya tertunduk saat aku menyapanya, mungkin dia tersinggung dengan sapaanku yang sedikit kasar tadi. Aku merasa bersalah saat itu, aku berusaha untuk menghiburnya, tetapi ia tidak terhibur sedikitpun.
Apa yang kau lakukan disini ?” Sahut anak itu tiba-tiba sedikit membentak padaku. Aku kaget mendengarnya. Pandangan anak itu sangat tajam dan penuh kebencian terlihat dari matanya.
Aku hanya berdiri disini.” Jawabku. Anak itu memandangiku terus menerus. Kelihatannya dia sangat tidak nyaman dengan keberadaanku di sampingnya.
Aku tidak suka kau berada di sini !” Bentak anak itu.
Pantaskah kamu berlaku seperti itu kapada orang lain sepertiku ?”
kau juga tidak mengenalku.” Aku membalas omongannya.
Aku tidak peduli, aku hanya ingin kau pergi dari tempat ini.”
Ini bukan tempatmu saja, ini tampat umum.” Balasku sedikit kasar.
Anak itu terdiam, dia duduk dan sama sekali tidak menghiraukan keberadaanku di sampingnya. Dia hanya melihatku sekilas dan kembali sibuk dengan pandangan kosongnya.
Apa yang mau kau tau dariku ?” Tanyanya membuka percakapan. Spontan aku terkejut mendengar pertanyaanya. Dia tau apa tujuanku ke sini.
Maksudmu ?” tanyakku pura-pura tidak tahu.
Aku tau, selama ini kau selalu memperhatikanku kan ? Kau pasti penasaran. Benar begitu ?”
Ya, memang benar.” Aku menjawab singkat.
“Sejak awal semester ini aku berhrnti sekolah. Orang miskin sepertiku sudah pasti kesusahan untuk mencari baiaya sekolah. Ibuku sakit-sakitan dirumah. Ayahku bekarja sebagai pemulung, aku ingin membantunya mencari uang juga, tetapi dia tidak memperbolehkanku untuk bekerja. Dia menyuruhku tinggak dirumah agar ibuku ada yang menjaga.” Perkataan anak ini berubah menjadi halus padaku. aku menjadi kasian melihatnya.
Lantas, apayang kau lakukan di sini ?” tanyaku menyela.
Anak itu hanya tersenyinm kecil dan menghela nafas bermaksud untuk melanjutkan ceritanya.
Aku selaku menunggu ayahku di sini. Tidak lama lagi ia pasti akan datang.”
kenapa kau selalu menunggu di sini ?”
Biasanya ayahku membawa banyak barang hasil ia memulung untuk ia setorkan besok pagi. Aku harus membantunya membawa barabng-barang itu, pasti berat kalau ayahku sendiri yang membawanya barang-barang itu.”
Lalu, ibumu ?” tanyaku lagi.
Aku mempunyai seorang adik perempuan. Setelah pulang sekolah, dia akan menggantikanku menjaga ibu.”
Boleh aku tahu dimana rumahmu ?”
Rumahku cukup jauh dari sini, aku harus melewati jembatan gantung yang licin dan hutan kecil untuk bisa sampai di gang ini. Kira-kira 7 kilometer.”
Sejauh itu ?” kau tidak capek setiap hari seperti ini ?”
Tidak, karena aku melakukannya demi keluargaku.”
Anak itu tersenyum meskipun di wajahnya terlihat sebuah kesedihan dan keletihan yang tidak dapat ia sembunyikan. Aku kagu sekaligus terharu melihat anak ini.
Aku iri padamu. Setiap hari kau bersekolah, seragammu bagus.
Kau pasti anak orang kaya. Tapi kenapa kau berjalan kaki ?” Anak itu bertanya padaku, dan aku semakin mengenalnya, aku tau ia anak yang baik.
Aku lebih suka berjalan kaki dan dapat melihat aktivitas yang dilakukan orang-orang di jalan. Kecuali pada saat pagi berangkat sekolah aku diantar supirku.” Jawabku.
Aku Sicka, kamu ?” Aku mengulurkan tanganku.
Bagas, Bagas Hardiantoro.” Jawabnya dengan bangga menyebut namanya.
Aku mulai berpikir untuk menjalin pertemanan dengannya. Dia pasti memang anak yang baik. Umurnya sepantaran denganku.
Seharusnya dia duduk di bangku kelas 3 SMP sama sepertiku.
Bolehkah lain kali aku main ke rumahmu, gas ?”
Untuk apa ?” kau pasti tidak akan suka harus berjalan jauh dan melihat keadaan rumahku nanti.”
Ayolah, aku hanya ingin mengenal keluargamu, tenang saja, aku suka berjalan jauh.” Sahutku memasang senyuman padanya.
Bagas berpikir, dan sedikit heran dengan permintaanku.
Oke, hari Sabtu. Tunggu aku disini. Bye , Bagas !” begitu omonganku tanpa menunggu jawaban dari Bagas.
Aku meninggalkan Bagas sendiri, Bagas masih terdiam dalam keheranannya.
Kemudian dia segera membalasku, “Iya, pasti aku tunggu Sicka !” Bagas meneriakiku.

TAMAT

Tentang Kita

Kau tau ,
Hanya sebuah ucapan yang kau sandarkan di hatiku...
Hanya sebuah janji yang tak pernah kau lunasi….
Sebuah kesakitan yang tertoreh di jiwaku…

Awalnya ,
Aku ingin belajar rasa sayang yang ada pada dirimu…
Tapi , kesempatan itu kini telah kau singkirkan . . . . .

Tuhan memang menciptakan aku untukmu..
Namun , kau tak ingin diciptakan untukku..

AKU adalah orang BODOH yang TERBODOHI
Dan AKU adalah PENDOSA yang TERDOSAI

Penyesat Jiwa

kau adalah pendosa bertopeng emas
penghasut fitnah penuh luka
kau adalah sampah berbau bunga
pencemar kata tak berharga

kau adalah prahara hilang nurani
terbalut belenggu nafas derita
kau adalah puitisi kegelapan
merangkai menguntai kata-kata kelabu

kau adalah jejak langkah dewa pendosa
ungkapan penyesatan sebuah keimanan
untaian kata indah terucap

seburkan dusta padahal laknat
lidahku kelu untuk mengungkap jiwa tersesat